Pembimbingan siswa yang akan mengikuti lomba ketrampilan pemanfaatan barang bekas


Pada Sabtu, 30 November 2024, SDN 22 Jatibaru, Sekolah Penggerak Kota Bima, mengadakan sesi pelatihan dan pembimbingan bagi siswa kelas 5, yang dipersiapkan untuk mengikuti lomba membuat kerajinan dari barang bekas. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya sekolah dalam mengembangkan kreativitas dan keterampilan siswa, sekaligus mendukung pelestarian lingkungan. Siswa yang mengikuti pelatihan ini adalah Yanti, salah satu peserta yang akan mewakili sekolah dalam lomba tersebut.

Pelatihan tersebut dipandu oleh Ibu Suharti, S.Pd., seorang guru seni yang berkompeten di bidangnya. Ibu Suharti memberikan bimbingan tentang cara mengolah barang bekas menjadi kerajinan yang bernilai seni dan berguna. Dalam sesi tersebut, Yanti dan teman-temannya belajar bagaimana memanfaatkan berbagai bahan bekas, seperti kardus, botol plastik, dan kain perca, untuk dibuat menjadi berbagai produk kreatif, mulai dari hiasan dinding, tempat pensil, hingga tas daur ulang.

Ibu Suharti menjelaskan bahwa selain mengasah keterampilan, lomba kerajinan dari barang bekas juga bertujuan untuk mengajarkan siswa pentingnya mencintai lingkungan dengan mengurangi sampah dan mendaur ulang barang yang tidak terpakai. "Dengan mengubah barang bekas menjadi barang berguna, kita tidak hanya melatih kreativitas, tetapi juga turut serta dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan," ungkapnya. Ia berharap siswa dapat memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar mereka untuk menciptakan produk yang inovatif.

Siswa seperti Yanti merasa sangat antusias mengikuti pelatihan ini. “Saya senang bisa belajar membuat kerajinan dari barang bekas karena selain bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, saya juga bisa berpartisipasi dalam lomba yang bisa membanggakan sekolah,” ujar Yanti. Ia mengungkapkan bahwa ia sangat terbantu dengan pembimbingan yang diberikan oleh Ibu Suharti, yang menjelaskan setiap langkah pembuatan kerajinan dengan sangat rinci dan sabar.

Selama sesi pelatihan, para siswa juga diberikan pemahaman tentang pentingnya ketelitian dan kesabaran dalam membuat kerajinan tangan. Setiap siswa diberi kebebasan untuk bereksperimen dan mengembangkan ide-ide mereka, tetapi tetap dibimbing oleh Ibu Suharti agar hasilnya sesuai dengan standar lomba yang akan diikuti. Yanti, yang memiliki bakat dalam seni, mengaku sangat tertarik untuk membuat produk yang tidak hanya menarik, tetapi juga dapat memiliki fungsi yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa dalam berkompetisi. Kepala SDN 22 Jatibaru, yang turut mendukung kegiatan ini, menyatakan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting untuk mengembangkan keterampilan praktis para siswa. "Kami ingin para siswa tidak hanya unggul dalam hal akademik, tetapi juga memiliki kemampuan di bidang keterampilan yang dapat berguna di masa depan. Lomba seperti ini memberikan mereka kesempatan untuk mengasah kreativitas dan berpikir kritis," kata kepala sekolah.

Dengan adanya pelatihan dan pembimbingan yang dilakukan oleh Ibu Suharti, diharapkan Yanti dan teman-temannya dapat memberikan yang terbaik dalam lomba kerajinan dari barang bekas. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat menginspirasi siswa lainnya di SDN 22 Jatibaru untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan berinovasi dalam menciptakan karya yang bermanfaat. Seluruh warga sekolah pun mendukung penuh usaha ini dan berharap agar Yanti berhasil meraih prestasi yang membanggakan.