Bimbingan personal oleh kepala SDN 22 Jatibaru sekolah penggerak kota Bima kepada salah seorang siswa


Pada hari Kamis, 21 November 2024, Ibu Kepala Sekolah SDN 22 Jatibaru, yang merupakan bagian dari program Sekolah Penggerak Kota Bima, melakukan pendekatan secara personal terhadap seorang siswa kelas 5 atas nama Imam. Pendekatan ini dilakukan setelah pihak sekolah menerima laporan bahwa Imam telah menunjukkan perilaku yang mengkhawatirkan, seperti enggan menulis dalam pelajaran dan terlibat dalam kebiasaan merokok di lingkungan sekolah.

Perilaku tersebut tentu menjadi perhatian serius bagi pihak sekolah, mengingat kegiatan merokok di kalangan anak-anak dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan perkembangan mereka. Selain itu, ketidakmauan Imam untuk menulis juga menimbulkan kekhawatiran terkait perkembangan akademisnya. Ibu Kepala Sekolah pun merasa perlu untuk turun langsung mendekati Imam guna mencari tahu penyebab perilaku tersebut.

Ibu Kepala Sekolah, yang dikenal memiliki pendekatan yang humanis dan penuh empati terhadap siswa-siswinya, menyampaikan bahwa pendekatan personal ini merupakan salah satu upaya untuk memahami kondisi siswa lebih dalam. “Kami ingin mengetahui apakah ada masalah yang sedang dihadapi Imam, baik itu di sekolah maupun di luar sekolah, yang mungkin mempengaruhi perilakunya,” ujar Ibu Kepala Sekolah dalam kesempatan tersebut.

Pada pertemuan tersebut, Imam mengungkapkan bahwa ia merasa cemas dengan pelajaran yang terkadang sulit dipahami, serta adanya tekanan dari teman-temannya untuk ikut merokok. "Saya merasa takut kalau tidak mengikuti teman-teman saya," kata Imam dengan jujur. Mendengar hal ini, Ibu Kepala Sekolah langsung memberikan dukungan moral dan menjelaskan bahwa merokok tidak akan membuatnya diterima di lingkungan pertemanan yang sehat.

Ibu Kepala Sekolah juga memberikan nasihat tentang pentingnya menjaga kesehatan tubuh, serta mengingatkan Imam tentang bahaya rokok yang dapat merusak tubuh dan masa depannya. “Kami sebagai pendidik berkomitmen untuk selalu mendukung dan membantu setiap siswa agar mereka dapat berkembang menjadi pribadi yang lebih baik,” jelasnya. Pendekatan ini diharapkan dapat membantu Imam untuk menyadari pilihan yang lebih baik bagi dirinya.

Sebagai langkah lanjutan, Ibu Kepala Sekolah juga berencana untuk melibatkan orang tua Imam dalam proses pendampingan ini. Pihak sekolah akan bekerja sama dengan orang tua untuk memberikan perhatian yang lebih intensif kepada Imam, baik dalam hal pembelajaran maupun perilaku sosialnya. Keterlibatan orang tua sangat penting agar Imam dapat mendapat dukungan penuh di kedua sisi, sekolah dan rumah.

Dengan adanya pendekatan ini, diharapkan Imam dapat mengubah perilaku negatifnya dan kembali fokus pada pendidikan. Pihak sekolah, khususnya Ibu Kepala Sekolah, optimis bahwa dengan perhatian yang tepat, Imam akan mampu menemukan jalannya kembali dan menjadi siswa yang lebih baik, serta menghindari kebiasaan buruk yang dapat merugikan dirinya di masa depan. Pendekatan personal ini menjadi bukti nyata komitmen SDN 22 Jatibaru dalam mendukung perkembangan siswa secara holistik.