Memberikan keteladanan dalam berbusana tradisional
Kamis, 10 Oktober 2024, kepala SDN 22 Jatibaru, Ibu Raodah, S.Pd., memberikan tuntunan dan arahan kepada siswa laki-laki mengenai cara berpakaian tradisional Bima, khususnya katente tembe. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya sekolah untuk melestarikan budaya lokal dan menanamkan rasa bangga terhadap warisan budaya di kalangan siswa.
Dalam sesi tersebut, Ibu Raodah menjelaskan pentingnya mengenakan katente tembe sebagai simbol identitas budaya Bima. “Melalui pakaian tradisional, kita tidak hanya mengenang sejarah, tetapi juga menunjukkan jati diri kita sebagai masyarakat Bima,” ungkapnya.
Siswa diajarkan teknik dan cara yang tepat dalam mengenakan katente tembe, termasuk cara melipat dan mengatur kain agar terlihat rapi. Ibu Raodah juga menekankan nilai-nilai estetika dan etika dalam berpakaian, agar siswa memahami makna di balik tradisi tersebut.
Selain praktik berpakaian, kegiatan ini juga mencakup diskusi tentang makna dan filosofi katente tembe dalam budaya Mbojo. Siswa diajak untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka terkait tradisi tersebut, memperkaya wawasan budaya mereka.
Dengan kegiatan ini, SDN 22 Jatibaru berharap dapat membentuk generasi yang mencintai dan melestarikan budaya lokal. Ibu Raodah menekankan bahwa pemahaman akan identitas budaya sangat penting dalam membangun karakter dan rasa kebanggaan siswa terhadap daerah asal mereka.