Siswa SDN 22 Jatibaru saat jam istirahat bermain lompat ukur


Kota Bima, 3 Oktober 2024* – Suasana ceria menyelimuti halaman SDN 22 Jatibaru saat jam istirahat tiba. Siswa perempuan dari sekolah penggerak ini memanfaatkan waktu istirahat mereka dengan memainkan permainan tradisional Bima yang dikenal sebagai lompat ukur. Kegiatan ini bukan hanya menyenangkan, tetapi juga menjadi sarana pelestarian budaya lokal.

Permainan lompat ukur melibatkan dua orang siswa yang duduk bersila dengan tangan saling mengait, sementara satu atau dua siswa lainnya bergantian melompat melewati tangan yang terhubung. Permainan ini menguji keterampilan dan keberanian, serta menumbuhkan rasa kebersamaan di antara para siswa. Keriangan tawa dan sorakan dari teman-teman sekelas menambah semangat para pemain.

Kepala Sekolah SDN 22 Jatibaru, Ibu Raodah ,S.Pd menyampaikan bahwa permainan tradisional ini merupakan bagian dari upaya sekolah untuk mengenalkan dan melestarikan budaya lokal kepada siswa. “Dengan bermain lompat ukur, kami ingin mengajak siswa untuk lebih mengenal budaya mereka sendiri sekaligus mengembangkan kemampuan fisik dan sosial,” ujar Ibu Raodah 

Para siswa terlihat antusias dan aktif berpartisipasi dalam permainan ini. Banyak dari mereka yang berusaha menghindari tantangan dengan lompatan yang kreatif, sementara yang lainnya saling memberikan dukungan. Hal ini menunjukkan bahwa permainan bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga tentang kebersamaan dan persahabatan.

Melalui kegiatan ini, SDN 22 Jatibaru tidak hanya menciptakan suasana yang menyenangkan, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai positif kepada siswa. Dengan harapan, generasi muda dapat lebih menghargai dan melestarikan warisan budaya yang ada, menjadikan permainan tradisional seperti lompat ukur sebagai bagian penting dari identitas mereka.