Guru SDN 22 Jatibaru mengikuti kegiatan bedah buku mulok tingkat Kota Bima

Pada hari Kamis, 15 Agustus 2024, Ibu Kalisom, S.Pd, seorang guru dari SDN 22 Jatibaru yang merupakan sekolah penggerak di kota Bima, menghadiri kegiatan belah buku muatan lokal (mulok) daerah Bima. Acara ini diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) kota Bima dan bertempat di SDN 61 Karara. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan memperdalam pemahaman tentang buku-buku muatan lokal yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.

Kegiatan belah buku ini melibatkan para pendidik dari berbagai sekolah di kota Bima, termasuk SDN 22 Jatibaru. Ibu Kalisom mengikuti sesi yang membahas berbagai aspek buku muatan lokal, seperti materi, metodologi pengajaran, dan cara implementasi dalam kurikulum sekolah. Acara ini memberikan kesempatan bagi para guru untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman tentang penggunaan buku-buku tersebut dalam proses pembelajaran sehari-hari.

Selama kegiatan, peserta mendapatkan penjelasan mendalam mengenai isi dan tujuan dari buku muatan lokal yang dirancang untuk memperkaya pengetahuan siswa tentang budaya dan sejarah daerah Bima. Ibu Kalisom aktif berpartisipasi dalam diskusi kelompok dan sesi tanya jawab, yang memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana buku-buku ini dapat digunakan secara efektif di kelas.

Kepala SDN 22 Jatibaru mengungkapkan apresiasi atas partisipasi Ibu Kalisom dalam kegiatan ini. Beliau berharap bahwa pengetahuan yang diperoleh dari acara ini akan diterapkan dalam proses pembelajaran di sekolah, sehingga siswa dapat lebih memahami dan menghargai nilai-nilai budaya lokal. Kepala sekolah juga menekankan pentingnya terus mengikuti perkembangan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.

Secara keseluruhan, kegiatan belah buku muatan lokal di SDN 61 Karara memberikan dampak positif bagi para guru yang terlibat. Dengan adanya acara ini, diharapkan kualitas pembelajaran muatan lokal di sekolah-sekolah di kota Bima dapat meningkat, dan siswa akan mendapatkan pengalaman belajar yang lebih beragam serta mendalam tentang budaya dan sejarah daerah mereka.