Budaya KASAMAWEKI di Minggu pertama yaitu SANGAJI BIMA
Pada Selasa, 9 Juli 2024, SDN 22 Jatibaru, sekolah penggerak di Kota Bima, menggelar kegiatan budaya KASAMAWEKI dalam rangka memperingati Minggu Pertama dengan tema "SANGAJI BIMA". Kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan budaya mengaji dengan pendekatan yang inovatif, mandiri, dan menyenangkan di kalangan siswa-siswi.
"SANGAJI BIMA" merupakan singkatan dari "Selasa Mengaji Berkarakter Inovatif Mandiri dan Asyik", yang menjadi tema utama kegiatan ini. Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh kepala sekolah dan pengenalan konsep kegiatan kepada seluruh siswa. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mengembangkan minat dan kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur'an serta meningkatkan nilai-nilai karakter positif seperti mandiri dan kegigihan dalam belajar.
Selama kegiatan "SANGAJI BIMA", seluruh siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk mengikuti sesi mengaji yang dipimpin oleh guru-guru pengampu agama Islam di sekolah. Setiap kelompok mendapatkan waktu khusus untuk belajar mengaji dengan metode yang disesuaikan dengan tingkat pemahaman dan kebutuhan masing-masing siswa.
Pendekatan inovatif dalam kegiatan ini meliputi penggunaan teknologi seperti aplikasi pengajaran mengaji yang interaktif, serta penggunaan media pembelajaran yang menarik seperti kartu-kartu belajar yang berisi ayat-ayat Al-Qur'an dan cerita-cerita menarik dari kehidupan sehari-hari. Hal ini bertujuan untuk membuat proses belajar mengaji lebih menarik dan dapat meningkatkan minat serta motivasi siswa dalam memahami dan menghafal Al-Qur'an.
Selain itu, kegiatan "SANGAJI BIMA" juga diisi dengan kompetisi antar-kelas yang menguji kemampuan siswa dalam mengaji serta pemahaman mereka terhadap isi Al-Qur'an. Kompetisi ini tidak hanya membangkitkan semangat persaingan sehat di antara siswa, tetapi juga sebagai sarana untuk mengevaluasi capaian pembelajaran mengaji mereka selama kegiatan MPLS.
Dengan menggelarnya kegiatan budaya KASAMAWEKI ini, SDN 22 Jatibaru berharap dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan bagi siswa dalam mempelajari ajaran agama Islam. Ini juga merupakan upaya sekolah dalam mendukung pengembangan karakter religius siswa secara holistik, sejalan dengan visi menjadi sekolah penggerak yang berorientasi pada nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan yang kuat.