Sosialisasi pembentukan P2SP Program Revitalisasi Satuan Pendidikan Kota Bima

Kepala SDN 22 Jatibaru Hadiri Sosialisasi Pembentukan P2SP Program Revitalisasi Satuan Pendidikan Kota Bima
Selasa, 10 Juni 2025 — Kepala SDN 22 Jatibaru Kota Bima, Ibu Raodah, S.Pd.SD, didampingi oleh salah satu guru, Kalisom, S.Pd, menghadiri kegiatan sosialisasi Pembentukan Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP) dalam rangka mendukung Program Revitalisasi Satuan Pendidikan di Kota Bima. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bima dan bertempat di Aula Kantor Dinas setempat.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada kepala sekolah dan perwakilan guru mengenai pentingnya peran P2SP dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan fisik serta peningkatan kualitas sarana dan prasarana di satuan pendidikan. Program revitalisasi ini menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih layak dan mendukung peningkatan mutu pendidikan.
Dalam kegiatan sosialisasi tersebut, peserta diberikan penjelasan mengenai struktur organisasi P2SP, mekanisme kerja, serta prosedur administrasi dan pelaporan yang harus dilakukan. Materi disampaikan langsung oleh pejabat Dinas Pendidikan serta konsultan pembangunan pendidikan yang telah ditunjuk sebagai narasumber. Kegiatan berlangsung interaktif, di mana para peserta juga diberi kesempatan untuk berdiskusi dan menyampaikan kendala di sekolah masing-masing.
Ibu Raodah, S.Pd.SD menyambut baik kegiatan ini dan menyatakan bahwa pembentukan P2SP merupakan langkah strategis yang sangat penting. “Kami dari SDN 22 Jatibaru siap mendukung penuh pembentukan P2SP dan akan berperan aktif dalam menyukseskan revitalisasi satuan pendidikan, khususnya di lingkungan sekolah kami,” ujarnya usai kegiatan berlangsung.
Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, diharapkan seluruh sekolah di Kota Bima dapat segera membentuk P2SP secara efektif dan menjalankan tugasnya dengan baik. Revitalisasi satuan pendidikan tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik semata, tetapi juga menjadi momen untuk memperkuat kolaborasi antara sekolah, masyarakat, dan pemerintah dalam menciptakan sistem pendidikan yang berkualitas.