Kegiatan Kaliteras yaitu Kamis Literasi dan Budaya setiap harus Kamus

Kaliteras: Kamis Literasi Budaya, Wujud Pelestarian Tradisi Lewat Busana dan Kegiatan Literasi

Kam?s, 17 April 2025

Setiap hari Kamis, suasana di lingkungan sekolah tampak berbeda dari biasanya. Begitu pula pada Kamis, 17 April 2025, seluruh siswa tampak kompak mengenakan sarung khas sebagai bagian dari kegiatan rutin bertajuk Kaliteras atau Kamis Literasi Budaya. Kegiatan ini telah menjadi ciri khas sekolah dalam menanamkan nilai-nilai budaya lokal sekaligus meningkatkan minat literasi di kalangan siswa.

Sarung yang dikenakan siswa bukan hanya sebagai simbol busana tradisional, tetapi juga menjadi bentuk penghormatan terhadap warisan budaya Nusantara. Dengan mengenakan sarung nggoli—sarung khas daerah setempat—para siswa diajak untuk lebih mencintai dan memahami kekayaan budaya bangsa. Pemandangan siswa-siswi bersarung ini memberikan nuansa khas yang menyejukkan sekaligus membanggakan.

Kegiatan Kaliteras tidak hanya sebatas mengenakan sarung. Setelah apel pagi, seluruh siswa diarahkan untuk mengikuti sesi literasi bersama di kelas masing-masing. Sesi ini meliputi membaca buku cerita daerah, menulis refleksi budaya, hingga berdiskusi tentang nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam cerita atau tradisi yang diangkat. Guru-guru turut mendampingi dan memfasilitasi kegiatan agar berjalan interaktif dan menyenangkan.

Ibu Nur Jannah, S. Pd, salah satu guru yang turut menginisiasi program ini, menyampaikan bahwa Kaliteras merupakan salah satu bentuk penguatan pendidikan karakter. "Melalui literasi budaya, kita ingin menanamkan rasa bangga terhadap budaya sendiri. Anak-anak juga belajar menghargai keberagaman dan memperkaya wawasan mereka melalui cerita-cerita dari berbagai daerah," ujarnya.

Antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan ini terlihat jelas. Banyak dari mereka datang lebih awal, mengenakan sarung dengan rapi, dan membawa buku-buku bertema budaya. Bahkan, beberapa kelas menghias ruangannya dengan ornamen tradisional sebagai bentuk partisipasi aktif dalam menyemarakkan kegiatan Kaliteras.

Program ini juga mendapat dukungan penuh dari pihak sekolah dan orang tua. Banyak wali murid merasa senang karena sekolah tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga membentuk karakter siswa melalui pendekatan budaya. Mereka berharap kegiatan ini terus berlangsung dan bisa berkembang dengan variasi kegiatan yang lebih luas di masa depan.

Dengan diadakannya Kaliteras setiap hari Kamis, sekolah berharap dapat menumbuhkan generasi yang literat, berkarakter, dan cinta budaya. Selain memperkuat identitas lokal, kegiatan ini menjadi sarana menyenangkan bagi siswa untuk belajar dan mengenal akar budaya bangsa di tengah kemajuan zaman.