Berjabat tangan setelah selesai kegiatan sebagai bentuk saling sayang menyayangi

**SDN 22 Jatibaru Gelar Kegiatan Berjabat Tangan untuk Mempererat Persaudaraan**

Pada Senin, 17 Februari 2025, SDN 22 Jatibaru, Sekolah Penggerak Kota Bima, melaksanakan kegiatan rutin yang menjadi tradisi di sekolah tersebut setelah upacara bendera. Kegiatan tersebut adalah berjabat tangan antara siswa dan guru sebagai bentuk penghormatan dan silaturahmi. Upacara bendera yang dilaksanakan setiap pekan di sekolah ini selalu diakhiri dengan momen penuh kehangatan ini, yang bertujuan mempererat hubungan antara seluruh warga sekolah.

Ibu Raodah, S.Pd SD, selaku Kepala SDN 22 Jatibaru, menjelaskan bahwa kegiatan berjabat tangan ini memiliki makna yang dalam. "Kegiatan berjabat tangan setelah upacara bendera ini bukan hanya sebagai simbol penghormatan, tetapi juga sebagai wujud dari rasa persaudaraan yang ingin kami tumbuhkan di lingkungan sekolah," ungkapnya. Menurutnya, kebersamaan yang tercipta melalui kegiatan ini sangat penting untuk menciptakan suasana sekolah yang harmonis dan penuh kekeluargaan.

Selain itu, Ibu Raodah juga menambahkan bahwa kegiatan ini juga mengajarkan kepada para siswa tentang pentingnya saling menghargai dan menjaga hubungan baik dengan sesama. Dengan berjabat tangan, para siswa dan guru diajak untuk membiasakan diri dengan sikap saling menghormati, yang merupakan nilai-nilai dasar dalam kehidupan bermasyarakat. Sebagai bagian dari sekolah penggerak, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi teladan dalam menciptakan lingkungan yang positif dan mendukung perkembangan karakter siswa.

Kegiatan berjabat tangan ini dilakukan dengan penuh antusias oleh seluruh siswa, guru, serta staf yang hadir. Meskipun terkesan sederhana, namun momen ini sangat bermakna bagi semua pihak. Para siswa merasa lebih dekat dengan guru-guru mereka dan sebaliknya, guru-guru juga merasa bangga bisa membangun hubungan yang erat dengan para siswa. Momen kebersamaan ini menjadi salah satu ciri khas yang membedakan SDN 22 Jatibaru dengan sekolah lainnya.

Sebagai penutup, Ibu Raodah berharap kegiatan seperti ini dapat terus dijaga dan dilestarikan. “Semoga kegiatan berjabat tangan ini dapat terus dilaksanakan dengan baik, sehingga semakin mempererat persaudaraan antar siswa dan guru di SDN 22 Jatibaru. Ini adalah bagian dari upaya kami dalam menciptakan sekolah yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kaya akan nilai-nilai sosial dan moral,” tutupnya dengan penuh harapan.